Minggu, 03 Oktober 2010

Terhina Yang Tidak Hina



Bunga mawar itu sudah semakin menanjak besar dan berwarna sangat merah 
Tandanya sangat jelas, bulu - bulu tajam dikelopaknya menjadi semakin keras 
Di sekujur tangkainya sekarang penuh duri hitam siap menusuk siapa saja
Yang mencoba mengambilnya


Si mawar ituh kini tlah dewasa, siap untuk dipetik
Siap untuk di cumbu, siap untuk di rasa di semua bagiannya
Dan ternyata, benar adanya...di pagi buta itulah semuanya tlah terjadi
Sang mawar kini tergolek sedemikian rupa, terbaring sendiri

Wangi mawar memang berbeda dengan wangi bunga lainnya
Warna mawar memang kontras dan selalu menarik perhatian bagi yang melihatnya
Pantaslah bila banyak yang ingin menikmatinya
Ingin mereguk sari putiknya yang sangat berasa seribu surga dunia

Tak terhitung sudah berapa banyak kumbang yang hinggap menghisap madunya
Tak terhitung juga siapa saja yang sudah membayar untuk harga dirinya
Tak mengapa karena semuanya sesuai dengan balasan yang bisa membuat dunianya lebih indah 
Hingga mawar semakin bergelimang dosa dan lupa bahwa semuanya adalah semu adanya

Kini sang mawar tlah dimakan usia, dan bukan merah lagi warnanya 
Tapi berubah menjadi lembayung ungu tua 
Semoga menjadi kesadaran bagi dirinya 
Bahwa semua pasti kembali kepada Nya 


( Selong girl in memoriam, Lombok 02/09/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

disini gan klo mo komen :D